The Lonely Shepherd - Gheorghe Zamfir Mp3
Mp3-Codes.com
Hampir semua wanita ingin mendapat afeksi, kasih sayang, pujian, dan perhatian dari suami. Di bawah ini ada 13 harapan istri yang patut menjadi perhatian para suami.
1. Mengingat Hari-hari Istimewa Dalam Keluarga
Entah itu hari ulang tahun istri, hari pernikahan, atau ulang tahun anak. Idealnya, memang suami mengingat hari-hari istimewa ini. Walaupun demikian, bilang Henny E. Wirawan, M.Hum, Psi , Pudek I Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara, Jakarta, istri harus memaklumi kalau suami lupa, karena faktor kesibukan, juga tak semua orang menanggali kalendernya dengan hari ulang tahun dan sebagainya.
2. Memberikan pujian dan atensi
Pada prinsipnya hampir semua wanita ingin mendapat afeksi, kasih sayang, pujian, dan perhatian dari suami. “Perhatian itu bisa berupa hal-hal kecil, seperti menelepon istri, memberi surprise di hari istimewanya, bahkan sekadar memuji masakan buatannya.” Hal-hal seperti ini dapat lebih menggugah cinta istri dan membuat ia lebih jatuh cinta lagi pada suami. Sebab, bagi istri bukan semata-mata materi, tapi justru hal-hal yang sifatnya psikologis yang lebih penting.
Tak ada salahnya suami memperhatikan ini. Toh, bila suami bisa mengambil hati istri, biasanya istri mau melakukan apa pun bagi suaminya. Namun dalam memuji harus yang wajar, ya, Pak. Tidak berlebihan dan juga diiringi dengan tingkah laku manis. Jangan hari ini memuji istrinya yang pintar masak, tapi begitu masakan kurang garam, suami memaki.
3. Memberi dukungan dan membela istri
Harapan ini memang sudah menjadi tugas suami. Habis mau membela siapa lagi kalau bukan membela istri? Hanya saja, istri pun kalau ada masalah dengan mertua atau ipar, juga tak memojokkan suami seolah berkata, “Ayo mau bela siapa?” Tapi suami harus bisa senetral mungkin melihat situasi yang objektif. Jangan sampai karena suami anak mami, lalu memprioritaskan ibunya. Kalau memang istri perlu dibela, karena ada yang tak benar dilakukan orang tua, seharusnya suami membela istri. Kalau istrinya yang salah, maka suami memberitahu istri dengan baik, misal, “Kamu sebetulnya salahnya begini. Sepertinya kalau bersikap seperti itu, tak baik.” Jangan mengatakan, “Kamu menantu yang kurang ajar!” Karena hal ini bisa membuat istri terluka dan sakit hati.
4. Gantian mengasuh anak
“Mengasuh anak itu melelahkan, belum lagi istri pun harus mengurus rumah tangga juga. Jadi wajar kalau istri berharap suami menggantikan beberapa saat saja.” Bila dipenuhi, tentu istri akan senang. Bisa ketika suami pulang kantor gantian pegang anak atau ketika sedang libur membebaskan istri untuk pergi belanja atau ke salon. Sedangkan kalau keduanya bekerja, perlu dirundingkan untuk membagi waktu dan tugas di antara keduanya. Jangan sampai urusan anak dipegang babysitter .
5. Lebih banyak waktu terhadap keluarga
Wajar bila istri kepenginnya sering berada bersama-sama dengan suami. Seyogyanya bisa dipenuhi oleh suami. Memang suami harus bekerja, tapi istri berharap setelah itu suami memberi waktu untuk istri dan keluarga. Pun di hari-hari liburnya. Walau terkadang, suami harus lembur sampai malam atau di hari libur, tapi jika bukan prioritas mendesak, istri ingin suaminya bisa pulang ke rumah lebih cepat.
6. Tidak tergila-gila dengan hobinya
Ada, lo, suami yang suka lupa waktu dengan hobinya, misal asyik di depan internet atau mengutak-utik mobil. “Ini berarti, suami masih bersifat kekanak-kanakan. Suami harus menyadari kalau dia sudah menikah, ia dituntut untuk tidak seperti dirinya di masa lalu, tapi sebagai pribadi yang sudah lebih mature dan bertanggung jawab untuk keluarganya.”
Bukan berarti suami tak boleh melakukan hobinya, lo, tapi harus dilihat nilai pentingnya dalam keluarga. Karena ada kalanya hobinya tak efektif dan membuang-buang waktu serta uang saja. Lain hal bila hobinya berkebun, yang hasilnya bisa mendatangkan rejeki. Bahkan istri pun bisa terjun bersama.
7. Tidak genit, tak main mata dengan wanita lain, dan tidak selingkuh
Tak ada istri yang ingin suaminya tak setia, bukan? Lain hal jika suami punya nilai religius yang tinggi, biasanya berada di mana pun si istri bisa merasa aman. Sebab, suami punya pegangan agama dan takut pada Tuhan, sehingga dia akan baik-baik saja. Jangan salah, bila suami tak setia, feeling istri biasanya sangat kuat. Bisa dilihat pula dari perubahan tingkah laku suami. Entah jadi lebih sayang pada istri atau justru tak peduli.
8. Tidak sering pergi malam bersama teman-temannya
Hal ini memang tak disukai istri, karena di tempat remang-remang lebih banyak cobaannya. Meski mulanya tak apa-apa, tapi kalau lama-lama, bisa tergoda juga. Bukankah tak hanya istri yang harus memupuk cinta, suami pun harus menjaganya?
“Kemukakan hal ini pada suami untuk dicari jalan keluarnya. Kalau suami tak mau mengubah diri, istri yang harus mau berubah pikiran atau ambil jalan tengah.” Misal, istri ikut bila suami pergi untuk juga kenal dengan teman-teman suami.
9. Suami jujur
Ini memang harapan kaum istri. Hanya saja perlu dipikirkan, siapkah mendengar sesuatu yang jujur? Misal, suami punya track record sebagai playboy . Siapkah istri kalau suami cerita petualangannya di masa lalu? Nah, kalau istri tak siap, ya, terima saja suami apa adanya.
Memang, bila suami punya track record seperti itu, istri akan selalu dihantui kecurigaan dan ketakutan, suami main mata dengan wanita lain. Tinggal istri mengatur dirinya. “Terima suami apa adanya, tanpa mengungkit masa lalunya. Yang penting, sekarang dan seterusnya suami adalah miliknya.” Sebaiknya kalau memang tak ingin punya suami seperti ini, penyensoran dilakukan sebelum menikah.
10. Tidak melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk
Seperti merokok, tidak ganti baju sepulang kantor, menyimpan kaos kaki sembarangan, main judi, minum minuman keras, ataupun pencandu obat. “Harapan ini agar dikomunikasikan dengan baik, tidak dengan omelan, menyindir, dan memarahi. Kalau tidak, alih-alih berubah, tapi malah tambah parah.” Jadi, sebaiknya kalau sedang berusaha meminta suami mengubah kebiasaannya, jangan katakan, “Kamu selalu” Tapi katakan, “Saya kepengin.” Atau, “Sepertinya akan lebih baik jika.” Jadi kita lontarkan apa yang kita inginkan.
Bila suami memang bermasalah, seperti suka main judi, mabuk-mabukan, atau kecanduan obat, istri harus menyadarkan suami bahwa itu kebiasaan buruk yang merusak dirinya dan menganggu kehidupan keluarga. Mungkin istri bisa membawanya ke profesional, seperti psikolog atau ke dokter. Kalau suami mau melakukan itu dan istri mau bekerja sama dalam proses pemulihan, mungkin harapan istri bisa tercapai.
11. Royal memberi uang belanja
Setiap keluarga punya kebijakan keuangan. Ada suami yang menyerahkan semua uangnya pada istri untuk dikelola, ada pula yang pakai sistem jatah, bahkan ada yang sangat pelit hingga hanya memberi uang belanja ala kadarnya. Kalau istri mau uang belanja lebih, maka pintar-pintarnya istri merayu suami. Prinsipnya, mengkomunikasikan dan ada saling pengertian.
12. Suami mendengar nasehat istri
Karena istri adalah rekan hidupnya, suami memang harus minta pendapat istri dalam mengambil keputusan. Tapi istri juga mesti mengetahui, tak semua suami bisa melakukan seperti itu, tergantung latar belakangnya. “Kalau suami dari keluarga yang demokratis, mungkin lebih mudah melakukannya dibanding yang dari keluarga yang ayahnya seorang pemegang keputusan, tanpa perlu minta pendapat ibunya.”
Kalau istri ingin suami mendengar nasehatnya, istri harus pintar mengambil hati suaminya. Misal, bicara seperti halnya seorang kekasih, yaitu dengan penuh afeksi, sehingga suami akan tergugah dan mendengarkan nasehat istri.
13. Membantu keluarga besar istri
Boleh-boleh saja suami membantu mertua dan ipar. Begitu pula sebaliknya, istri pada keluarga suaminya. Hanya saja perlu diingat, bila sudah menikah, maka yang terpenting adalah keluarga inti: istri, suami, dan anak.
Bukan berarti, keluarga diabaikan. Tapi bukanlah prioritas utama. Kalau suami bisa bantu, maka bantulah. Jadi, “istri janganlah menuntut kelewat tinggi, misalnya suami memperhatikan ibunya, menyekolahkan adiknya, memberi modal kakaknya, dan segala macam.”
oleh: Dedeh Kurniasih
Sumber
Sumber
Senin, 09 Mei 2011
0
komentar
Mungkin kita tak percaya jika tidak melihat faktanya. Seorang yang tidak kaya, bahkan tergolong miskin, namun mampu membangun sebuah Masjid di Turki. Nama masjidnya pun paling aneh di dunia, yaitu “Sanki Yedim Camii” (Masjid Anggap Saja Sudah Makan). Sangat aneh bukan? Dibalik Masjid yang namanya paling aneh tersebut ada cerita yang sangat menarik dan mengandung pelajaran yang sangat berharga bagi kita.
Ceritanya begini, di sebuah kawasan Al-Fateh, di pinggiran kota Istanbul ada seorang yang wara’ dan sangat sederhana, namanya şakir efendi’ (Khairuddin Afandi). Setiap kali ke pasar ia tidak membeli apa-apa. Saat merasa lapar dan ingin makan atau membeli sesuatu, seperti buah, daging atau manisan, ia berkata pada dirinya: Anggap saja sudah makan yang dalam bahasa Turkinya “ Sanki Yedim” .
Nah, apa yang dia lakukan setelah itu? Uang yang seharusnya digunakan untuk membeli keperluan makanannya itu dimasukkan ke dalan kotak (tromol)… Begitulah yang dia lakukan setiap bulan dan sepanjang tahun. Ia mampu menahan dirinya untuk tidak makan dan belanja kecuali sebatas menjaga kelangsungan hidupnya saja.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun Khairuddin Afandi konsisten dengan amal dan niatnya yang kuat untuk mewujudkan impiannya membangun sebuah masjid. Tanpa terasa, akhirnya Khairuddin Afandi mampu mengumpulkan dana untuk membangun sebuah masjid kecil di daerah tempat tinggalnya. Bentuknyapun sangat sederhana, sebuah pagar persegi empat, ditandai dengan dua menara di sebelah kiri dan kanannya, sedangkan di sebelah arah kiblat ditengahnya dibuat seperti mihrab.
Akhirnya, Khairuddin berhasil mewujudkan cita-ciatanya yang amt mulia itu dan masyarakat di sekitarnyapun keheranan, kok Khairuddin yang miskin itu di dalam dirinya tertanam sebuah cita-cita mulia, yakni membangun sebuah masjid dan berhasil dia wujudkan. Tidak bayak orang yang menyangka bahwa Khairud ternyata orang yang sangat luar biasa dan banyak orang yang kaya yang tidak bisa berbuat kebaikan seperti Khairuddin Afandi.
Setelah masjid tersebut berdiri, masyarakat penasaran apa gerangan yang terjadi pada AKhiruddin Afandi. Mereka bertanya bagaimana ceritana soerang yang miskin bisa membangun masjid. Setelah mereka mendengar cerita yang sangat menakjubkan itu, merekapun sepakat memberi namanya dengan: “Shanke yadem” (Angap Saja Saya Sudah Makan).
Subhanallah! Sekiranya orang-orang kaya dan memiliki penghasilan lebih dari kaum Muslimin di dunia ini berfikir seperti Khairuddin, berapa banyak dana yang akan terkumpul untuk kaum fakir miskin? Berapa banyak masjid, sekolah, rumah sakit dan fasilitas hidup lainnya yang dapat dibangun? Berapa banyak infra struktur yang dapat kita realisasikan, tanpa harus meminjam ke lembaga dan Negara yang memusuhi Islam dan umatnya?
Jamaah yang melimpah, tanda keberkahan dan amal sholeh dari harta yang halal dan bersih
sumber:
http://ruanghati.com/2010/11/23/mutiara-hati-kebesaran-hati-sang-fakir-membangun-sebuah-masjid/
http://alkalam.asia/masjid-shanke-yadem/
Ceritanya begini, di sebuah kawasan Al-Fateh, di pinggiran kota Istanbul ada seorang yang wara’ dan sangat sederhana, namanya şakir efendi’ (Khairuddin Afandi). Setiap kali ke pasar ia tidak membeli apa-apa. Saat merasa lapar dan ingin makan atau membeli sesuatu, seperti buah, daging atau manisan, ia berkata pada dirinya: Anggap saja sudah makan yang dalam bahasa Turkinya “ Sanki Yedim” .
Nah, apa yang dia lakukan setelah itu? Uang yang seharusnya digunakan untuk membeli keperluan makanannya itu dimasukkan ke dalan kotak (tromol)… Begitulah yang dia lakukan setiap bulan dan sepanjang tahun. Ia mampu menahan dirinya untuk tidak makan dan belanja kecuali sebatas menjaga kelangsungan hidupnya saja.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun Khairuddin Afandi konsisten dengan amal dan niatnya yang kuat untuk mewujudkan impiannya membangun sebuah masjid. Tanpa terasa, akhirnya Khairuddin Afandi mampu mengumpulkan dana untuk membangun sebuah masjid kecil di daerah tempat tinggalnya. Bentuknyapun sangat sederhana, sebuah pagar persegi empat, ditandai dengan dua menara di sebelah kiri dan kanannya, sedangkan di sebelah arah kiblat ditengahnya dibuat seperti mihrab.
Akhirnya, Khairuddin berhasil mewujudkan cita-ciatanya yang amt mulia itu dan masyarakat di sekitarnyapun keheranan, kok Khairuddin yang miskin itu di dalam dirinya tertanam sebuah cita-cita mulia, yakni membangun sebuah masjid dan berhasil dia wujudkan. Tidak bayak orang yang menyangka bahwa Khairud ternyata orang yang sangat luar biasa dan banyak orang yang kaya yang tidak bisa berbuat kebaikan seperti Khairuddin Afandi.
Setelah masjid tersebut berdiri, masyarakat penasaran apa gerangan yang terjadi pada AKhiruddin Afandi. Mereka bertanya bagaimana ceritana soerang yang miskin bisa membangun masjid. Setelah mereka mendengar cerita yang sangat menakjubkan itu, merekapun sepakat memberi namanya dengan: “Shanke yadem” (Angap Saja Saya Sudah Makan).
Subhanallah! Sekiranya orang-orang kaya dan memiliki penghasilan lebih dari kaum Muslimin di dunia ini berfikir seperti Khairuddin, berapa banyak dana yang akan terkumpul untuk kaum fakir miskin? Berapa banyak masjid, sekolah, rumah sakit dan fasilitas hidup lainnya yang dapat dibangun? Berapa banyak infra struktur yang dapat kita realisasikan, tanpa harus meminjam ke lembaga dan Negara yang memusuhi Islam dan umatnya?
Jamaah yang melimpah, tanda keberkahan dan amal sholeh dari harta yang halal dan bersih
sumber:
http://ruanghati.com/2010/11/23/mutiara-hati-kebesaran-hati-sang-fakir-membangun-sebuah-masjid/
http://alkalam.asia/masjid-shanke-yadem/
Suatu hari di bulan Oktober. Seorang perempuan yang merupakan guru TK datang menemui Ust. Yusuf Mansur hingga kemudian terjadilah dialog sebagai berikut,
Guru TK : “Ustadz, bisa nggak saya berubah?”
Ust. Yusuf : “Berubah begimana? Mau jadi apaan berubahnya?”
Guru TK : “Bukan saya yang berubah, Ustadz. Gaji saya yang berubah”
Ust. Yusuf : “Emang gaji yang sekarang berapa?”
Guru TK : “150 ribu, Ustadz.”
Ust. Yusuf : “Iye deh. Saya doain. Saya doain InsyaAllah, mudah-mudahan situ punya gaji berubah. Mau berapa naiknya gaji situ?”
Guru TK : “Ustadz, saya pengen deh didoain naik jadi 500 ribu.”
Ust. Yusuf : “Tanggung amat mintanya. Kok 500 ribu? Kenapa nggak minta sejuta?”
Guru TK : “Ustadz, kepala TK aja gajinya 450 ribu.”
Ust. Yusuf : “Bener juga. Bismillah yuk, kita ubah bersama Allah. Kalo Allah udah berkehendak, maka kehendak itulah yang akan terjadi. Tapi nggak ada yang gratis. Nothing Free! Sodara bisa apa sehingga Allah mampu menjawab kita punya do’a?”
Guru TK : “Siap, Ustadz! InsyaAllah saya akan coba bangun malam selama 2 bulan berturut-turut.”
Ust. Yusuf : “Terus apelagi? Kalo cuma bangun malem, kalo cuma Tahajud, separo tuh. Sendal kalo cuma separo, namanya sendal hilang!”
Guru TK : “Iya, Ustadz. Paham. Kudu sedekah, kan?”
Ust. Yusuf : “Iye dong”
Guru TK : “Iya, saya akan sedekahkan juga semua gaji saya selama 2 bulan berturut-turut menemani sholat malam saya.”
Ust. Yusuf : “Iye, bismillah deh. InsyaAllah Sholat malem sama sedekah bisa merubah manusia.”
Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkatmu ke tempat yang terpuji. (Al Israa’ : 79)
Lalu, selama 2 bulan berikutnya si Guru TK tidak datang menemui Ust. Yusuf. Barulah begitu sampai pada bulan ketiga ia kembali menghadap sang Ustadz.
Guru TK : “Ustadz, Alhamdulillah! Saya punya doa nggak terkabul, Ustadz.”
Ust. Yusuf : “Nggak mungkin nggak terkabul!”
Guru TK : “Nyatanya begitu, Ustadz. Nggak terkabul! Barangkali kata Allah kekecilan saya mintanya. Saya minta 500 ribu , ternyata Allah ngasih penghasilan tambahan pada saya 3 juta!”
Ust. Yusuf : “Subhanallah! Jadi berapa penghasilan sodara sekarang?”
Guru TK : “Penghasilan saya 150 ribu. Ditambah penghasilan tambahan 3 juta dari Allah. Jadi semuanya 3.150.000″
Ust. Yusuf : “Kok bisa?”
Guru TK : “Ya memang bisa! Apa yang tidak bisa?”
Ust. Yusuf : “Tapi, kok bisa begitu?”
Guru TK : “Ustadz, dibulan ketiga ini. Saya nikah”
Ust. Yusuf : “Nikah sama siapa?”
Guru TK : “Sama anak muda yang gajinya 3 Juta!”
***
MasyaAllah. Unik ya? Begitulah kisahnya. Emang nggak ada yang susah bagi Allah, semuanya gancil!
Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rizki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas). (Ali Imraan : 27)
Emang deh, cuma Allah tempat curhat yang paling tepat. Kalo curhat sama temen? Boleh. Boleh banget kok. Asal kita nggak bergantung sama manusia, cukup jadikan mereka sebagai sarana untuk berbagi.
Ingat! Kalo kita terlalu bergantung sama manusia, nanti Allah bisa cemburu lho. Hayoo. Jangan cari gara-gara deh.
So. Sedikitnya ada 3 cara untuk merubah hidup kita menjadi lebih baik, yaitu tahajud, sedekah, sama do’a. Selanjutnya, Just wait and see. Tunggu aja sampai Allah menjawabnya dengan cara yang unik. Dengan cara yang mungkin nggak pernah kita duga sebelumnya.
Guru TK : “Ustadz, bisa nggak saya berubah?”
Ust. Yusuf : “Berubah begimana? Mau jadi apaan berubahnya?”
Guru TK : “Bukan saya yang berubah, Ustadz. Gaji saya yang berubah”
Ust. Yusuf : “Emang gaji yang sekarang berapa?”
Guru TK : “150 ribu, Ustadz.”
Ust. Yusuf : “Iye deh. Saya doain. Saya doain InsyaAllah, mudah-mudahan situ punya gaji berubah. Mau berapa naiknya gaji situ?”
Guru TK : “Ustadz, saya pengen deh didoain naik jadi 500 ribu.”
Ust. Yusuf : “Tanggung amat mintanya. Kok 500 ribu? Kenapa nggak minta sejuta?”
Guru TK : “Ustadz, kepala TK aja gajinya 450 ribu.”
Ust. Yusuf : “Bener juga. Bismillah yuk, kita ubah bersama Allah. Kalo Allah udah berkehendak, maka kehendak itulah yang akan terjadi. Tapi nggak ada yang gratis. Nothing Free! Sodara bisa apa sehingga Allah mampu menjawab kita punya do’a?”
Guru TK : “Siap, Ustadz! InsyaAllah saya akan coba bangun malam selama 2 bulan berturut-turut.”
Ust. Yusuf : “Terus apelagi? Kalo cuma bangun malem, kalo cuma Tahajud, separo tuh. Sendal kalo cuma separo, namanya sendal hilang!”
Guru TK : “Iya, Ustadz. Paham. Kudu sedekah, kan?”
Ust. Yusuf : “Iye dong”
Guru TK : “Iya, saya akan sedekahkan juga semua gaji saya selama 2 bulan berturut-turut menemani sholat malam saya.”
Ust. Yusuf : “Iye, bismillah deh. InsyaAllah Sholat malem sama sedekah bisa merubah manusia.”
Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkatmu ke tempat yang terpuji. (Al Israa’ : 79)
Lalu, selama 2 bulan berikutnya si Guru TK tidak datang menemui Ust. Yusuf. Barulah begitu sampai pada bulan ketiga ia kembali menghadap sang Ustadz.
Guru TK : “Ustadz, Alhamdulillah! Saya punya doa nggak terkabul, Ustadz.”
Ust. Yusuf : “Nggak mungkin nggak terkabul!”
Guru TK : “Nyatanya begitu, Ustadz. Nggak terkabul! Barangkali kata Allah kekecilan saya mintanya. Saya minta 500 ribu , ternyata Allah ngasih penghasilan tambahan pada saya 3 juta!”
Ust. Yusuf : “Subhanallah! Jadi berapa penghasilan sodara sekarang?”
Guru TK : “Penghasilan saya 150 ribu. Ditambah penghasilan tambahan 3 juta dari Allah. Jadi semuanya 3.150.000″
Ust. Yusuf : “Kok bisa?”
Guru TK : “Ya memang bisa! Apa yang tidak bisa?”
Ust. Yusuf : “Tapi, kok bisa begitu?”
Guru TK : “Ustadz, dibulan ketiga ini. Saya nikah”
Ust. Yusuf : “Nikah sama siapa?”
Guru TK : “Sama anak muda yang gajinya 3 Juta!”
***
MasyaAllah. Unik ya? Begitulah kisahnya. Emang nggak ada yang susah bagi Allah, semuanya gancil!
Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rizki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas). (Ali Imraan : 27)
Emang deh, cuma Allah tempat curhat yang paling tepat. Kalo curhat sama temen? Boleh. Boleh banget kok. Asal kita nggak bergantung sama manusia, cukup jadikan mereka sebagai sarana untuk berbagi.
Ingat! Kalo kita terlalu bergantung sama manusia, nanti Allah bisa cemburu lho. Hayoo. Jangan cari gara-gara deh.
So. Sedikitnya ada 3 cara untuk merubah hidup kita menjadi lebih baik, yaitu tahajud, sedekah, sama do’a. Selanjutnya, Just wait and see. Tunggu aja sampai Allah menjawabnya dengan cara yang unik. Dengan cara yang mungkin nggak pernah kita duga sebelumnya.
Minggu, 08 Mei 2011
0
komentar
Pelajaran Penting ke-1: Perhatikan dan pelihara.
Pada bulan ke-2 diawal kuliah saya, seorang profesor memberikan quiz mendadak pada kami. Karena kebetulan cukup menyimak semua kuliah-kuliahnya, saya cukup cepat menyelesaikan soal-soal quiz, sampai pada soal yang terakhir. Isi soal terakhir ini adalah : Siapa nama depan wanita yang menjadi petugas pembersih sekolah ?
Saya yakin soal ini cuma "bercanda". Saya sering melihat perempuan ini. Tinggi, berambut gelap dan berusia sekitar 50-an, tapi bagaimana saya tahu nama depannya....? Saya kumpulkan saja kertas ujian saya, tentu saja dengan jawaban soal terakhir kosong.
Sebelum kelas usai, seorang rekan bertanya pada Profesor itu, mengenai soal terakhir akan "dihitung" atau tidak.. "Tentu Saja Dihitung !!" kata si Profesor. "Pada perjalanan karirmu, kamu akan ke temu banyak orang. Semuanya penting!. Semua harus kamu perhatikan dan pelihara, walaupun itu cuma dengan sepotong senyuman, atau sekilas "hallo"! Saya selalu ingat pelajaran itu. Saya kemudian tahu, bahwa nama depan ibu pembersih sekolah adalah "Dorothy".
Pelajaran Penting ke-2: Penumpang yang Kehujanan.
Malam itu, pukul setengah dua belas malam. Seorang wanita negro rapi yang sudah berumur, sedang berdiri di tepi jalan tol Alabama . Ia nampak mencoba bertahan dalam hujan yang sangat deras, yang hampir seperti badai. Mobilnya kelihatannya lagi rusak, dan perempuan ini sangat ingin menumpang mobil. Dalam keadaan basah kuyup, ia mencoba menghentikan setiap mobil yang lewat. Mobil berikutnya dikendarai oleh seorang pemuda bule, dia berhenti untuk menolong ibu ini. Kelihatannya si bule ini tidak paham akan konflik etnis tahun 1960-an, yaitu pada saat itu.
Pemuda ini akhirnya membawa si ibu negro selamat hingga suatu tempat, untuk mendapatkan pertolongan, lalu mencarikan si ibu ini taksi. Walaupun terlihat sangat tergesa-gesa, si ibu tadi bertanya tentang alamat si pemuda itu, menulisnya, lalu mengucapkan terima kasih pada si pemuda.
7 hari berlalu, dan tiba-tiba pintu rumah pemuda bule ini diketuk seseorang. Kejutan baginya, karena yang datang ternyata kiriman sebuah televisi set besar berwarna (1960-an!) khusus dikirim kerumahnya.Terselip surat kecil tertempel di televisi, yang isinya adalah :"Terima kasih nak, karena membantuku di jalan tol malam itu.
Hujan tidak hanya membasahi bajuku, tetapi juga jiwaku. Untung saja anda datang dan menolong saya. Karena pertolongan anda, saya masih sempat untuk hadir disisi suamiku yang sedang sekarat... hingga wafatnya".
Tuhan memberkati anda,karena membantu saya dan tidak mementingkan dirimu pada saat itu"
Tertanda Ny.Nat King Cole.
*Catatan : Nat King Cole, adalah penyanyi negro tenar thn. 60-an di USA
Pelajaran penting ke-3: Selalulah perhatikan dan ingat, pada semua yang anda layani.
Di zaman es krim khusus (ice cream sundae) masih murah, seorang anak laki-laki umur 10-an tahun masuk ke Coffee Shop Hotel, dan duduk di meja. Seorang pelayan wanita menghampiri, dan memberikan air putih dihadapannya. Anak ini kemudian bertanya "Berapa ya,... harga satu ice cream sundae?" katanya. "50 sen..." balas si pelayan. Si anak kemudian mengeluarkan isi sakunya dan menghitung dan mempelajari koin-koin di kantongnya.. ... "Wah... Kalau ice cream yang biasa saja berapa?" katanya lagi. Tetapi kali ini orang-orang yang duduk di meja-meja lain sudah mulai banyak... dan pelayan ini mulai tidak sabar. "35 sen" kata si pelayan sambil uring-uringan.. Anak ini mulai menghitungi dan mempelajari lagi koin-koin yang tadi dikantongnya. "Bu... saya pesan yang ice cream biasa saja ya...." ujarnya. Sang pelayan kemudian membawa ice cream tersebut, meletakkan kertas kwitansi di atas meja dan terus melengos berjalan..Si anak ini kemudian makan ice-cream, bayar di kasir, dan pergi.
Ketika si pelayan wanita ini kembali untuk membersihkan meja si anak kecil tadi, dia mulai menangis terharu. Rapi tersusun disamping piring kecilnya yang kosong, ada 2 buah koin 10-sen dan 5 buah koin 1-sen.
Anda bisa lihat... anak kecil ini tidak bisa pesan Ice-cream Sundae, karena tidak memiliki cukup untuk memberi sang pelayan uang tip yang "layak" ......
Pelajaran penting ke-4: Penghalang di Jalan.
Pada jaman dahulu kala, tersebutlah seorang Raja, yang menempatkan sebuah batu besar di tengah-tengah jalan. Raja tersebut kemudian bersembunyi, untuk melihat apakah ada yang mau menyingkirkan batu itu dari jalan. Beberapa pedagang terkaya yang menjadi rekanan raja tiba di tempat, untuk berjalan melingkari batu besar tersebut. Banyak juga yang datang, kemudian memaki-maki sang Raja, karena tidak membersihkan jalan dari
rintangan.
Tetapi tidak ada satupun yang mau melancarkan jalan dengan
menyingkirkan batu itu. Kemudian datanglah seorang petani, yang
menggendong banyak sekali sayur mayur. Ketika semakin dekat, petani ini kemudian meletakkan dahulu bebannya, dan mencoba memindahkan batu itu ke pinggir jalan.
Setelah banyak mendorong dan mendorong, akhirnya ia berhasil menyingkirkan batu besar itu. Ketika si petani ingin mengangkat kembali sayurnya, ternyata di tempat batu tadi ada kantung yang berisi banyak uang emas dan surat Raja. Surat yang mengatakan bahwa emas ini hanya untuk orang yang mau menyingkirkan batu tersebut dari jalan. Petani ini kemudian belajar, satu pelajaran yang kita tidak pernah bisa mengerti. Bahwa pada dalam setiap rintangan, tersembunyi kesempatan yang bisa dipakai untuk memperbaiki hidup kita.
Pelajaran penting ke-5: Memberi, ketika dibutuhkan.
Waktu itu, ketika saya masih seorang sukarelawan yang bekerja di sebuah rumah sakit, saya berkenalan dengan seorang gadis kecil yang bernama Liz, seorang penderita satu penyakit serius yang sangat jarang.
Kesempatan sembuh, hanya ada pada adiknya, seorang pria kecil yang berumur 5 tahun, yang secara mujizat sembuh dari penyakit yang sama. Anak ini memiliki antibodi yang diperlukan untuk melawan penyakit itu. Dokter kemudian mencoba menerangkan situasi lengkap medikal tersebut ke anak kecil ini, dan bertanya apakah ia siap memberikan darahnya kepada kakak
perempuannya. Saya melihat si kecil itu ragu-ragu sebentar, sebelum mengambil nafas panjang dan berkata "Baiklah... Saya akan melakukan hal tersebut.... asalkan itu bisa menyelamatkan kakakku".
Mengikuti proses tranfusi darah, si kecil ini berbaring di tempat tidur,di samping kakaknya. Wajah sang kakak mulai memerah, tetapi wajah si kecil mulai pucat dan senyumnya menghilang. Si kecil melihat ke dokter itu, dan bertanya dalam suara yang bergetar...katanya "Apakah saya akan langsung mati dokter... ?"
Rupanya si kecil sedikit salah pengertian. Ia merasa, bahwa ia harus menyerahkan semua darahnya untuk menyelamatkan jiwa kakaknya.
Lihatlah...bukankah pengertian dan sikap adalah segalanya... .
Bagilah pengalaman anda yang dapat memberikan hal2 positif bagi siapa saja.
Memberi lebih baik daripada menerima. Bekerjalah seolah anda tidak memerlukan uang,
Mencintailah seolah anda tidak pernah dikecewakan. Menari dan menyanyilah seolah tidak ada yang menonton..
Sumber
Pada bulan ke-2 diawal kuliah saya, seorang profesor memberikan quiz mendadak pada kami. Karena kebetulan cukup menyimak semua kuliah-kuliahnya, saya cukup cepat menyelesaikan soal-soal quiz, sampai pada soal yang terakhir. Isi soal terakhir ini adalah : Siapa nama depan wanita yang menjadi petugas pembersih sekolah ?
Saya yakin soal ini cuma "bercanda". Saya sering melihat perempuan ini. Tinggi, berambut gelap dan berusia sekitar 50-an, tapi bagaimana saya tahu nama depannya....? Saya kumpulkan saja kertas ujian saya, tentu saja dengan jawaban soal terakhir kosong.
Sebelum kelas usai, seorang rekan bertanya pada Profesor itu, mengenai soal terakhir akan "dihitung" atau tidak.. "Tentu Saja Dihitung !!" kata si Profesor. "Pada perjalanan karirmu, kamu akan ke temu banyak orang. Semuanya penting!. Semua harus kamu perhatikan dan pelihara, walaupun itu cuma dengan sepotong senyuman, atau sekilas "hallo"! Saya selalu ingat pelajaran itu. Saya kemudian tahu, bahwa nama depan ibu pembersih sekolah adalah "Dorothy".
Pelajaran Penting ke-2: Penumpang yang Kehujanan.
Malam itu, pukul setengah dua belas malam. Seorang wanita negro rapi yang sudah berumur, sedang berdiri di tepi jalan tol Alabama . Ia nampak mencoba bertahan dalam hujan yang sangat deras, yang hampir seperti badai. Mobilnya kelihatannya lagi rusak, dan perempuan ini sangat ingin menumpang mobil. Dalam keadaan basah kuyup, ia mencoba menghentikan setiap mobil yang lewat. Mobil berikutnya dikendarai oleh seorang pemuda bule, dia berhenti untuk menolong ibu ini. Kelihatannya si bule ini tidak paham akan konflik etnis tahun 1960-an, yaitu pada saat itu.
Pemuda ini akhirnya membawa si ibu negro selamat hingga suatu tempat, untuk mendapatkan pertolongan, lalu mencarikan si ibu ini taksi. Walaupun terlihat sangat tergesa-gesa, si ibu tadi bertanya tentang alamat si pemuda itu, menulisnya, lalu mengucapkan terima kasih pada si pemuda.
7 hari berlalu, dan tiba-tiba pintu rumah pemuda bule ini diketuk seseorang. Kejutan baginya, karena yang datang ternyata kiriman sebuah televisi set besar berwarna (1960-an!) khusus dikirim kerumahnya.Terselip surat kecil tertempel di televisi, yang isinya adalah :"Terima kasih nak, karena membantuku di jalan tol malam itu.
Hujan tidak hanya membasahi bajuku, tetapi juga jiwaku. Untung saja anda datang dan menolong saya. Karena pertolongan anda, saya masih sempat untuk hadir disisi suamiku yang sedang sekarat... hingga wafatnya".
Tuhan memberkati anda,karena membantu saya dan tidak mementingkan dirimu pada saat itu"
Tertanda Ny.Nat King Cole.
*Catatan : Nat King Cole, adalah penyanyi negro tenar thn. 60-an di USA
Pelajaran penting ke-3: Selalulah perhatikan dan ingat, pada semua yang anda layani.
Di zaman es krim khusus (ice cream sundae) masih murah, seorang anak laki-laki umur 10-an tahun masuk ke Coffee Shop Hotel, dan duduk di meja. Seorang pelayan wanita menghampiri, dan memberikan air putih dihadapannya. Anak ini kemudian bertanya "Berapa ya,... harga satu ice cream sundae?" katanya. "50 sen..." balas si pelayan. Si anak kemudian mengeluarkan isi sakunya dan menghitung dan mempelajari koin-koin di kantongnya.. ... "Wah... Kalau ice cream yang biasa saja berapa?" katanya lagi. Tetapi kali ini orang-orang yang duduk di meja-meja lain sudah mulai banyak... dan pelayan ini mulai tidak sabar. "35 sen" kata si pelayan sambil uring-uringan.. Anak ini mulai menghitungi dan mempelajari lagi koin-koin yang tadi dikantongnya. "Bu... saya pesan yang ice cream biasa saja ya...." ujarnya. Sang pelayan kemudian membawa ice cream tersebut, meletakkan kertas kwitansi di atas meja dan terus melengos berjalan..Si anak ini kemudian makan ice-cream, bayar di kasir, dan pergi.
Ketika si pelayan wanita ini kembali untuk membersihkan meja si anak kecil tadi, dia mulai menangis terharu. Rapi tersusun disamping piring kecilnya yang kosong, ada 2 buah koin 10-sen dan 5 buah koin 1-sen.
Anda bisa lihat... anak kecil ini tidak bisa pesan Ice-cream Sundae, karena tidak memiliki cukup untuk memberi sang pelayan uang tip yang "layak" ......
Pelajaran penting ke-4: Penghalang di Jalan.
Pada jaman dahulu kala, tersebutlah seorang Raja, yang menempatkan sebuah batu besar di tengah-tengah jalan. Raja tersebut kemudian bersembunyi, untuk melihat apakah ada yang mau menyingkirkan batu itu dari jalan. Beberapa pedagang terkaya yang menjadi rekanan raja tiba di tempat, untuk berjalan melingkari batu besar tersebut. Banyak juga yang datang, kemudian memaki-maki sang Raja, karena tidak membersihkan jalan dari
rintangan.
Tetapi tidak ada satupun yang mau melancarkan jalan dengan
menyingkirkan batu itu. Kemudian datanglah seorang petani, yang
menggendong banyak sekali sayur mayur. Ketika semakin dekat, petani ini kemudian meletakkan dahulu bebannya, dan mencoba memindahkan batu itu ke pinggir jalan.
Setelah banyak mendorong dan mendorong, akhirnya ia berhasil menyingkirkan batu besar itu. Ketika si petani ingin mengangkat kembali sayurnya, ternyata di tempat batu tadi ada kantung yang berisi banyak uang emas dan surat Raja. Surat yang mengatakan bahwa emas ini hanya untuk orang yang mau menyingkirkan batu tersebut dari jalan. Petani ini kemudian belajar, satu pelajaran yang kita tidak pernah bisa mengerti. Bahwa pada dalam setiap rintangan, tersembunyi kesempatan yang bisa dipakai untuk memperbaiki hidup kita.
Pelajaran penting ke-5: Memberi, ketika dibutuhkan.
Waktu itu, ketika saya masih seorang sukarelawan yang bekerja di sebuah rumah sakit, saya berkenalan dengan seorang gadis kecil yang bernama Liz, seorang penderita satu penyakit serius yang sangat jarang.
Kesempatan sembuh, hanya ada pada adiknya, seorang pria kecil yang berumur 5 tahun, yang secara mujizat sembuh dari penyakit yang sama. Anak ini memiliki antibodi yang diperlukan untuk melawan penyakit itu. Dokter kemudian mencoba menerangkan situasi lengkap medikal tersebut ke anak kecil ini, dan bertanya apakah ia siap memberikan darahnya kepada kakak
perempuannya. Saya melihat si kecil itu ragu-ragu sebentar, sebelum mengambil nafas panjang dan berkata "Baiklah... Saya akan melakukan hal tersebut.... asalkan itu bisa menyelamatkan kakakku".
Mengikuti proses tranfusi darah, si kecil ini berbaring di tempat tidur,di samping kakaknya. Wajah sang kakak mulai memerah, tetapi wajah si kecil mulai pucat dan senyumnya menghilang. Si kecil melihat ke dokter itu, dan bertanya dalam suara yang bergetar...katanya "Apakah saya akan langsung mati dokter... ?"
Rupanya si kecil sedikit salah pengertian. Ia merasa, bahwa ia harus menyerahkan semua darahnya untuk menyelamatkan jiwa kakaknya.
Lihatlah...bukankah pengertian dan sikap adalah segalanya... .
Bagilah pengalaman anda yang dapat memberikan hal2 positif bagi siapa saja.
Memberi lebih baik daripada menerima. Bekerjalah seolah anda tidak memerlukan uang,
Mencintailah seolah anda tidak pernah dikecewakan. Menari dan menyanyilah seolah tidak ada yang menonton..
Sumber